VIVAnews - Budaya belanja online di Indonesia ternyata memiliki beberapa ciri yang unik yang tidak bisa dijumpai di negara lain di dunia. Antara lain adalah mekanisme penawaran harga barang-barang yang dijajakan.
Hal itu diutarakan oleh Vensia Tjhin dari toko Bhinneka, toko online yang telah beroperasi di Indonesia selama sekitar 10 tahun. “Kami menyediakan sistem harga yang bisa ditawar. Ini satu-satunya di dunia,” kata Vensia dalam acara Seminar bertajuk ‘Innovative Ways of Doing Business in the Global Market’, di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa 27 Oktober 2009.
Awalnya, kata Vensia, Bhinneka tidak menyediakan mekanisme penawaran harga. Namun karena banyak konsumen yang berinisiatif menawar, akhirnya Bhinneka menyediakan sistem tersebut.
Tak hanya itu, konsumen Indonesia juga seringkali tak bisa meninggalkan budaya jual beli konvensional, yakni ‘pegang/coba dulu, beli kemudian’, sehingga banyak konsumen Bhinneka yang ingin melihat barangnya sebelum membeli.
Oleh karenanya kemudian Bhinneka membuat toko fisik (off line store) untuk memuaskan pelanggan. Hal lainnya, Bhinneka juga menyediakan beragam cara pembayaran, mulai dari transfer bank, cash on delivery, kartu debit, kartu kredit, bahkan opsi pembayaran ‘antar dulu baru bayar’.
Namun, kata Vensia, opsi terakhir dibatasi untuk barang yang harganya di bawah Rp 2 juta dengan melihat kredibilitas pemesan. Yang perlu diperhatikan, pembayaran transaksi online juga sangat riskan. Bila tidak hati-hati perusahaan bisa terjebak oleh aksi penipuan (fraud).
Misalnya saja transaksi online yang disediakan Bhinneka dengan BNI. "Terakhir, dari 20 transaksi yang terjadi, separuhnya adalah transaksi fraud,” ucap Vensia.
Fleksibilitas yang disediakan oleh Bhinneka ditempuh untuk bisa terus bertahan, karena budaya belanja online masih belum berkembang akibat belum adanya pembayaran online yang benar-benar praktis dan aman.
Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal
Pemerintah Republik Oriental Uruguay menjajaki kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
