Uber Tak Menyerah meski Dilarang di Indonesia

Sumber :
  • REUTERS/Tyrone Siu
VIVA.co.id - Indonesia menjadi negara yang sulit untuk ditaklukkan bagi perusahaan teknologi seperti Uber. Perusahaan aplikasi mobile itu kewalahan menghadapi pelarangan hingga penangkapan mitra pengemudinya di Tanah Air.
BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

Seperti yang baru-baru ini terjadi, Uber dilarang beroperasi di Bandung, karena belum ada dasar hukum, sehingga dianggap ilegal. Pelarangan itu disampaikan langsung Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

Namun, Uber tak kenal lelah menjalankan usahanya di Indonesia. Bahkan, baru-baru ini sebuah petisi yang dibuat langsung Uber beredar di internet. Tujuannya, menggalang dukungan dari netizen, sehingga diizinkan beroperasi di Nusantara.
Masih Merugi, Uber 'Dicaplok' Didi Chuxing

Pernyataan itu juga diungkapkan Deborah Nga, Community Engagement Uber Technologies South East Asia, ditemui usai diskusi bertajuk Impact of Apps Economy for Job Creation and Creativity in Indonesia yang diselenggarakan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) di Jakarta, Rabu, 16 September 2015.

"Situasi (pelarangan) yang tak pasti ini, memang tidak menguntungkan kami. Tapi, tentunya kami tidak akan menyerah," ujarnya.

Uber akan mengajukan izin Penanaman Modal Asing (PMA) kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tujuannya agar Uber dapat membangun badan hukum dan perusahaannya akan menjadi perseroan terbatas (PT).

"Pekan ini, kami akan ajukan permohonan PMA ke pemerintah Indonesia. Semoga prosesnya cepat agar kami bisa jadi perusahaan dan segera bayar pajak. Kami sudah investasi jutaan dolar, dan masih akan investasi jutaan lagi," kata Deborah.

Semenjak beroperasi pada Agustus 2014, perusahaan asal San Francisco, Amerika Serikat, itu mengaku telah memiliki 6.000 mitra pengemudi. Dari tiga kota yang disasar, Jakarta, Bandung, dan Bali (Denpasar), Jakarta menjadi kota yang paling banyak mitra pengemudinya.

"Jadi banyak sekali lapangan kerja yang sudah kami buka dan banyak sekali yang sudah terbantu dengan layanan kami. Dan perlu kami tegaskan, Uber itu bukan taksi. Kami hanya matchmaking untuk pengguna aplikasi kami yang membutuhkan mobil rental," kata Deborah.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya