Cara LAPAN Ungkap Lokasi Kebakaran Hutan

Lapan
Sumber :
  • LAPAN
VIVA.co.id
Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
- Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan persoalan kebakaran hutan, seperti  di Sumatera Selatan dan Jambi. Kebakaran hutan merupakan bencana alam yang harus terus diamati guna kepentingan mitigasi.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Untuk itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) terus memberikan hasil pantauan teknologi penerbangan dan antariksa pada kebakaran hutan, misalanya pada kedua wilayah Sumatera Selatan dan Jambi.
'Mau Bakar Hutan Tanpa Pidana? Silahkan datang ke Palembang'


Hasil dari pemantauan oleh LAPAN ini kemudian diolah sebagai bagian dari respon tanggap darurat berbasis data satelit. Tujuannya, yaitu untuk membantu pihak-pihak terkait penanganan bencana kebakaran hutan.


Data pantauan diperoleh dari citra satelit MODIS AQUA pada 28 Agustus 2015 yang diakuisisi oleh Pusat Teknologi dan data penginderaan jauh LAPAN, serta peta batas adminiatrsai Indonesia.


"Citra satelit dan peta tersebut kemudian digunakan untuk menyusun informasi pemantauan titik panas dan asap di wilayah Sumatera," tulis LAPAN pada situs resminya, Senin, 31 Agustus 2015.


Disebutkan, pada citra satelit yang dihasilkan LAPAN itu, menunjukkan adanya titik panas dan asap di wilayah tersebut. Titik panas yang dimaksud digambarkan dengan titik berwarna merah. Sementara itu, keberadaan asap kebakaran terlihat sebagai sapuan putih transparan di citra satelit.


"Bila melihat dari data satelit tersebut, terlihat bahwa kebakaran hutan atau lahan di wilayah Sumatera atau di Jambi dan Sumetera Selatan, kemungkinan besar terjadi pada lokasi titik panas yang bergerombol disertai dengan asap kebakaran," kata lembaga pemerintah nonkementerian ini.


Berdasarkan data citra satelit tersebut, wilayah yang terdapat kebakaran hutan, yaitu Kabupaten Tanjungjabung Timur, Muarojambi, Munyibanyuasin, Muaraenim, dan Ogan Komering Ilir.


"Akurasi lokasi kebakaran hutan tersebut berada pada radius kurang lebih satu kilometer dari titik koordinat titik panas yang itampilkan dalam citra tersebut," kata LAPAN.


Berikut adalah gambar respon tanggap darurat bencana berbasis data satelit pemantauan titik panas dan asap di wilayah Sumatera yang dibuat oleh LAPAN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya