Presiden Minta Badan Ekonomi Kreatif Bekerja Cepat

Jokowi di acara Ekonomi Kreatif
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google
- Presiden Joko Widodo menanggapi keluhan dari para pelaku industri kreatif. Diungkapkannya, Presiden akan langsung bertindak cepat, agar industri di era ekonomi kreatif dapat berjalan.

Startup Indonesia Gembira Bisa 'Naik Haji' ke Silicon Valley

Jokowi mengatakan, pemerintah menyadari betul bahwa saat ini kehidupan sehari-hari masyarakat sudah tersentuh dengan smartphone. Terlebih lagi aplikasi-aplikasi yang sering digunakan untuk menunjang kebutuhannya sudah semakin marak dikembangkan.
E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota


"Sentuhan-sentuhan aplikasi memang membantu mereka untuk menerima informasi. Saya kira Gojek bagus dan kreatif sekali, dan juga masih banyak (aplikasi) lainnya," ujar Jokowi di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Selasa, 4 Agustus 2015.


Mantan wali kota Solo tersebut melanjutkan, semua kalangan sudah memanfaatkan aplikasi untuk membantu pekerjaan, seperti aplikasi cuaca yang dapat digunakan nelayan guna menentukan kapan melaut dan mengetahui tempat ikan-ikan berkumpul.


"Dan aplikasi lainnya yang dapat memberi informasi mengenai harga beras, cabai, jagung, dan lainnya," ungkap Presiden.


Menanggapi curhatan
Chief Executive Officer
(CEO) Gojek, Nadiem Makarim, yang ingin bisnis
e-commerce
diperhatikan, terlebih soal investasi yang lebih dilonggarkan agar dapat bersaing dengan perusahaan teknologi asal luar negeri, Jokowi menuturkan itu sudah termasuk dalam rencana pemerintahannya.


"Kementerian Kominfo sudah membahas
roadmap e-commerce
seperti apa dan detailnya. Apalagi, menterinya berasal dari industri, bukan dari birokasi. Saya setuju dengan usulan dibuka sesuai dengan perkembangan, agar sektor TIK kita bergerak dan ke depannya berbasis kreatif yang menjadi masa depan kita. Itu akan jadi perhatian khusus," tutur dia.


Menurut Presiden, kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian nasional semakin nyata. Nilai tambah yang dihasilkan ekonomi kreatif juga meningkat setiap tahun.


Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sekitar 5,76 persen. Artinya, berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih, pertambangan serta penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, jasa-jasa serta industri pengolahan.


Dalam dialog dengan pelaku industri kreatif, Presiden menyatakan keyakinannya tentang potensi besar industri kreatif. "Saya akan membuat keputusan politik agar di masa yang akan datang, ekonomi kreatif bisa menjadi pilar perekonomian kita," kata Jokowi.


Keyakinan akan masa depan sektor ekonomi kreatif ini yang mendorong Presiden membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diharapkan berfungsi menjadi akselator pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.


Presiden bahkan berjanji untuk memberi dukungan penuh dalam masalah anggaran kepada Bekraf.


"Saya berharap Badan Ekonomi Kreatif untuk segera bekerja dan bekerja, serta berlari cepat untuk memfasilitasi percepatan pembangunan di sektor ekonomi kreatif," tutur Presiden.


Di akhir dialognya, Jokowi membubuhkan tanda tangan digital pada perangkat tablet. Dituliskannya, "Era ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia". (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya