Tak Sadar Hamil Prajurit Melahirkan, Mungkinkah?

Tentara wanita/
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews -- Kejadian aneh tapi nyata ini terjadi di garis depan medan perang Afganistan: seorang prajurit perempuan anggota pasukan Inggris, Lynette Pearce tak menyadari dirinya hamil. Ia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk bertempur melawan Taliban bersama pasukan Royal Artillery, lalu tiba-tiba melahirkan.

Perempuan 28 tahun asli Fiji itu melahirkan seorang bayi laki-laki di kamar bedah Camp Bastion, Selasa 18 September 2012, dua hari setelah mengeluh kram parah pada perutnya. Anaknya lahir setelah 34 minggu di dalam kandungan, empat hari setelah kamp diserang oleh gerilyawan Taliban yang menghancurkan enam pesawat dan menewaskan dua marinir AS.

Mantan kapten tim sepak bola wanita Fiji itu meninggalkan negaranya tahun lalu dan bergabung dalam Angkatan Darat Inggris. Ia ditempatkan di Afganistan Maret tahun ini.

Putra Pearce adalah bayi pertama yang dilahirkan prajurit Inggris di tengah medan pertempuran. Ibu muda itu dan bayinya kini telah diterbangkan ke Inggris dan dirawat di John Radcliffe Hospital, Oxford.

Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan

Pertanyaannya, bagaimana bisa ibunya dan rekan-rekannya di Brigade Mekanik Keduabelas tak menyadari kehamilannya selama 9 bulan itu?

Seorang temannya mengaku, Pearce sempat heran dengan berat badannya yang makin bertambah meski menjalani pelatihan luar biasa berat di dalam kamp. "Seorang bayi tumbuh dalam perutnya, itu sebabnya berat badannya bertambah. Tapi, Lynette tidak tahu saat itu. Sekarang semuanya masuk akal dan semua orang sangat lega," kata rekannya itu pada Daily Mail.

Meski aneh bagi orang biasa, termasuk para serdadu, apa yang terjadi pada Pearce tak luar biasa untuk para dokter kandungan. Sebuah studi yang dilakukan tahun 2001 lalu menunjukkan, fenomena "menolak kehamilan", di mana perempuan tak sadar sedang hamil sampai waktunya melahirkan, terjadi satu kali dalam setiap 475 kelahiran.

Penelitian yang sama juga menemukan, kasus-kasus di mana seorang wanita tidak menyadari sedang hamil hingga jatuh tempo kelahiran, tiga kali lebih sering dari pada kelahiran bayi kembar tiga.

Meski seringkali faktor psikologis menjadi penyebab, berbagai faktor fisik juga bisa menyebabkan seorang perempuan abai bahwa ia sedang berbadan dua, atau mencari pembenaran lain untuk menjelaskan perubahan fisik yang ia alami.

Beberapa faktor sangat mungkin terjadi bagi perempuan yang bekerja di medan perang, demikian menurut Dr Clara Paik,  associate professor dari Departeman Obstetrik dan Ginekologi University of California Davis.

"Salah satu indikasi umum seorang perempuan mungkin hamil adalah tidak menstruasi," kata Paik, kepada situs sains Life's Little Mysteries.

Namun, ada banyak faktor lain yang mungkin membuat tidak datang bulan dalam jangka waktu lama, termasuk stres, olahraga berat, dan masa atau lemak tubuh yang rendah seperti yang dialami pelari marathon. "Perempuan ini (Pearce) jelas mengalami stres berat dan itu adalah skenario yang sangat umum bahwa perempuan tidak mengalami menstruasi selama masa stres."

Untuk diketahui, Pearce yang anggota satuan artileri bertanggung jawab, salah satunya menyediakan senjata bagi para pasukan.

Dan, apa yang umum dianggap sebagai tanda kehamilan, yakni perut yang membuncit, tidak selalu terjadi. "Beberapa perempuan punya bayi yang kecil, dengan cairan yang tak terlalu banyak di sekitar janin. Itu mungkin faktor penyebab mengapa perutnya tampak kecil selama kehamilan." Pakaian tentara yang longgar juga menjadi penyebab kehamilan seorang prajurit tak menonjol.

Dokter Paik mengaku, ia pernah menemui kasus-kasus di mana perempuan tak sadar sedang hamil karena mengalami obesitas, meyakini sedang menuju masa menopause sehingga mengira perubahan fisiknya akibat menopause ketimbang kehamilan. (umi)

Ilustrasi menabung.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Sebagai generasi penerus bangsa dengan akses yang luas terhadap produk dan layanan keuangan, anak muda seharusnya bisa lebih bijak merencanakan serta mengelola keuangan. 

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024